Konten Media Partner

Kepala BBGP Jatim Sebut Tantangan Guru Semakin Berat di Zaman Digital

12 Desember 2022 9:39 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Provinsi Jawa Timur, Drs. Abu Khaer, M.Pd. Foto-foto: Masruroh/Basra
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Provinsi Jawa Timur, Drs. Abu Khaer, M.Pd. Foto-foto: Masruroh/Basra
ADVERTISEMENT
Tantangan guru ke depan semakin berat seiring dengan perkembangan zaman. Di tengah perkembangan teknologi informasi yang cukup deras seperti saat ini, guru dituntut untuk dapat mengawal anak didiknya agar dapat menggapai cita-citanya.
ADVERTISEMENT
"Harapan peserta didik ini semakin tinggi sejalan dengan arus informasi. Kami berharap anak-anak ini bisa selamat menyongsong cita-citanya. Kami diamanahi untuk mendidik anak-anak sesuai zamannya," ujar Kepala Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Provinsi Jawa Timur, Drs. Abu Khaer, M.Pd, usai penandatanganan perjanjian kerja sama (MoU) BBGP Provinsi Jatim dengan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa), (11/12).
Lebih lanjut dikatakan Abu, zaman digital semakin mempermudah anak-anak sekolah untuk mendapatkan sumber informasi. Namun hal ini dapat menjadi godaan tersendiri. Pasalnya, anak-anak tersebut dapat mengakses informasi negatif.
Penandatanganan perjanjian kerja sama (MoU) BBGP Provinsi Jatim dengan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa).
"Nah disinilah peran guru untuk dapat mendampingi anak didiknya agar selamat menyongsong cita-citanya," tandasnya.
Untuk membekali guru dalam menjalankan tugasnya di zaman digital, kata Abu, pemerintah telah melakukan berbagai upaya salah satunya melalui program guru penggerak. Guru Penggerak adalah program pendidikan kepemimpinan bagi guru yang bersifat transformasi, diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Indonesia di mulai tahun 2020.
ADVERTISEMENT
"Guru penggerak itu sebagai salah satu upaya peningkatan kompetensi yang berfokus pada teman-teman guru. Saat ini sedang dilaksanakan angkatan keempat, lima, enam, dan tujuh. Angkatan sebelumnya dilaksanakan selama 9 bulan lamanya," tukasnya.
Sementara itu dalam kesempatan yang sama Wakil Rektor 1 Unusa Prof. Dr. Kacung Marijan, M.A, PhD menuturkan untuk memajukan pendidikan di Indonesia tidak bisa dilakukan sendiri, perlu dilakukan kolaborasi dengan beberapa pihak.
Oleh sebab itu, lanjut Prof Kacung, pihaknya melakukan kerja sama dengan BBGP Provinsi Jatim.
"Kerja sama ini sangat penting karena dapat mengembangkan potensi mahasiswa maupun dosen, terutama di FKIP Unusa," ujarnya.
Diakui Prof. Kacung jika BBGP Jatim memiliki banyak pengalaman di bidang pendidikan dalam mengembangkan dan memberdayakan guru, pendidik lainnya, tenaga kependidikan, calon kepala sekolah, kepala sekolah, calon pengawas sekolah, dan pengawas sekolah.
ADVERTISEMENT
Dia berharap, pihaknya bisa mengembangkan kompetensi guru secara optimal melalui implementasi kurikulum Merdeka Belajar dan mewujudkan guru penggerak.
“Mudah-mudahan kerja sama ini berjalan baik," tandasnya.